Hah, akhirnya bisa mulai memosting lagi semenjak vakum 1 bulan-an meninggalkan Blog Budaya Jepang ini. Kali ini kita akan bersama-sama membahas tentang Kappa, sejenis suijin [makhluk legenda yang tinggal di kawasan air] yang juga dikenal dengan banyak sebutan seperti Kawako, Kawataro, Gataro, Enkou atau Kawaranbe (dalam majalah Animonster-108,hlm. 72).
Ciri-ciri Kappa:
1. makhluk dengan wajah seperti monyet
2. Berparuh seperti bebek
3. Badan seperti kura-kura
4. Kepalanya botak dibagian atas membentuk sebuah rongga
5. Telapak kaki tangannya berselaput
6. Tubuhnya berbau ikan!
Pertanyaan-pertanyaan seputar Kappa:
Apakah kappa ada?
Menurut legenda orang Jepang, ya, ada.
Saya dengar, ada kegunaan dari kepalanya yang botak itu? Apaaa???
Hahahaha, itu semacam rongga yang berisi cairan, yang menjadi sumber kekuatan kappa.
Oh. Apakah kappa baik?
Kappa bisa baik dan bisa jahat.
Eh, maksudnya?
Sebagai karakter antagonis, asal tau saja kalo kappa memangsa manusia.
Sebagai karakter protagonis... hmm... kappa punya etika dan tata krama. Konon kappa katanya memakai bahasa jepang. Bila seorang manusia menyapa kappa dengan membungkukkan badan, maka kappa akan membalasnya serupa. Sehingga tumpahlah cairan yang menjadi kekuatan kappa dan hilanglah kekuatanya.
Menurutku, itu bukan sikap yang protagonis. Atau.. ada contoh yang lain?
Oke untuk yang protagonis lainnya seperti membantu petani mengairi sawah dan ia juga pintar menyembuhkan patah tulang. Kappa benar-benar seperti orang Jepang, ia tidak suka ikar janji.
Jadi, kappa suka menolong orang lain?
Begitulah. Maksudku... menolong orang lain yang juga baik padanya saja. Kita bisa mengiming-imingi kappa dengan makanan kesukaannya, yaitu ketimun.
Sepertinya enak ya berteman dengan kappa...
Karena ditakuti sekaligus disukai manusia, banyak kuil-kuil Shinto yang dibuat untuk menyembah kappa.
Ya sudah sayapulang dulu, terimakasih infonya mas... arigatou gozaimasu (menunduk)
oke, douitashimashite (menunduk juga). Eh, cairan kepalaku tumpah!
ah? (''0.0)/~
Bagaimanakah sistem pendidikan di Jepang?
Sama seperti di Indonesia, sistem pendidikan di Jepang mencangkup sistem 6-3-3-4 yaitu sebagai berikut: 1. Enam Tahun Sekolah Dasar 2. Tiga Tahun Sekolah Menengah Pertama 3. Tiga Tahun Sekolah Menengah Atas 4. Dan 4 tahun rata-rata masa di perguruan tinggi Ada yang lagi sama lagi, di Jepang juga wajib belajar 9 tahun seperti di negara kita, namun bedanya 9 tahun belajar disana benar-benar “wajib”. Oleh karena itu hampir 100% penduduk Jepang tidak buta huruf. Peresentasi buta huruf (Buku Bahasa Jepang Sehari-hari, hlm 153) sebesar 0.7% saja. Delapanpuluh tujuh persen dari lulusan SMP melanjutkan ke SMA, persentase itu semakin meningkat tiap tahunnya, khususnya di wilayah perkotaan. Sebesar 30% dari SMA akan melanjutkan ke perguruan tinggi, sebelumnya mereka mengikuti ujian yang cukup sulit untuk memasuki dunia perkuliahan. Menyusul setelah Amerika Serikat, Jepang menduduki urutan kedua dalam banyaknya universitas. Sebanyak 890 universitas di Jepang (pada tahun 1973) diant
4 Komentar
(hmm)kalo mau ngeliat kappa main game harvest mood: back to nature aja gan .Kalo kita berdiri di depan dua pohon yang ada di danau atas gunung trus ngelemparin ketimun dari sanna ada kappa yang muncul gan (hehe). trus kalo kita ngelemparin 3 kali kappanya ngasih hadiah gan :D
BalasHapusHaha, nice game, ok salam kenal mas Trizna :D
BalasHapusada yg mau softcopy game harvestmoon: back to nature emulator ps one? daku punya nih hahaha sekedar nostalgia.
BalasHapuskappa yg di film "ghost at school" tu malah menculik anak2 kecil yg keluyuran di sore hari. mereka terhipnotis n masuk ke air. baek pa jahat toh? pengen ane jitak tuh kepala botaknya!
@ mas Wisnu.
BalasHapussebenernya kappa itu baek, kalo kita juga baek sama dia... hehehe. Ah... boseeen. Yang laen ada gak???
komentar dan kritik sangat diharapkan :D. Terimakasih!