Bagaimanakah sistem pendidikan di Jepang?

Sama seperti di Indonesia, sistem pendidikan di Jepang mencangkup sistem 6-3-3-4 yaitu sebagai berikut:

1. Enam Tahun Sekolah Dasar
2. Tiga Tahun Sekolah Menengah Pertama
3. Tiga Tahun Sekolah Menengah Atas
4. Dan  4 tahun rata-rata masa di perguruan tinggi

Ada yang lagi sama lagi, di Jepang juga wajib belajar 9 tahun seperti di negara kita, namun bedanya 9 tahun belajar disana benar-benar “wajib”. Oleh karena itu hampir 100%  penduduk Jepang tidak buta huruf. Peresentasi buta huruf (Buku Bahasa Jepang Sehari-hari, hlm 153) sebesar 0.7% saja.

Delapanpuluh tujuh persen dari lulusan SMP  melanjutkan ke SMA, persentase itu semakin meningkat tiap tahunnya, khususnya di wilayah perkotaan. Sebesar 30% dari SMA akan melanjutkan ke perguruan tinggi, sebelumnya mereka mengikuti ujian yang cukup sulit untuk memasuki dunia perkuliahan.

Menyusul setelah Amerika Serikat, Jepang menduduki urutan kedua dalam banyaknya universitas. Sebanyak 890 universitas di Jepang (pada tahun 1973) diantaranya 180 universitas negeri dan sisanya universitas swasta. Meskipun demikian, mahasiswa Jepang banyak yang memilih universitas “bergengsi” dibandingkan perguruan tinggi lainnya, sehingga timbul persaingan dalam ujian masuk perguruan tinggi. Tak jarang murid yang menunggu satu atau dua tahun untuk mendapatkan kursi perguruan tinggi yang “bergengsi”.  Setelah menamatkan S1, mereka dapat melanjutkan ke pendidikan master (S2) selama 2 tahun, atau melanjutkan pendidikan doktoral (S3) selama 3 tahun. (RC)

0 Komentar