Dalam bahasa sansekerta, BON artinya “penderitaan yang mengerikan”. Di Jepang, Bon dirayakan setiap tanggal 15 Agustus (mengikuti kalender Matahari) sebagai hari ketika roh nenek moyang kembali. Ada beberapa aktivitas yang digunakan untuk memberikan sambutan kedatangan yang hangat.
Bon Odori
Bon Odori adalah tarian ritual yang digunakan untuk menahan kedatangan kembali roh yang mati. Busana tariannya adalah gaun kecil (Yukata) yang terbuat dari katun. Penari akan membentuk barisan, lalu menari membentuk lingkaran dan juga menari sesuai ritme dari festifal musik yang dikenal dengan sebutan “Hayashi”.
Salah satu bagian penting dari Bon (Hari Arwah) adalah mengunjungi kuburan roh nenek moyang
Okuribi
Adalah keberangkatan arwah api. Pada sebuah gunung terdapat kanji 大 berukuran besar yang terbakar. Terbakarnya kanji ini menunjukkan keberangkatan jiwa nenek moyang.
Shooroo Nagashi (mengirim kembali sang jiwa/arwah)
Adalah mengapungkan lampu yang akan terbakar berbentuk l jerami kecil berbentuk kotak dan lapisan kertas disekelilingnya pada sebuah sungai. Tujuan mengapungkan ini adalah untuk mengirim kembali si arwah ke dunianya. Kebiasaan ini sudah banyak ditinggalkan, namun masih tetap dibawa di beberapa wilayah.
Pada mulanya, Bon dirayakan sesuai dengan kalender bulan yaitu 15 Juli.Namun sekarang mengikuti kalender matahari yaitu setiap 15 Agustus.
Bagaimanakah sistem pendidikan di Jepang?
Sama seperti di Indonesia, sistem pendidikan di Jepang mencangkup sistem 6-3-3-4 yaitu sebagai berikut: 1. Enam Tahun Sekolah Dasar 2. Tiga Tahun Sekolah Menengah Pertama 3. Tiga Tahun Sekolah Menengah Atas 4. Dan 4 tahun rata-rata masa di perguruan tinggi Ada yang lagi sama lagi, di Jepang juga wajib belajar 9 tahun seperti di negara kita, namun bedanya 9 tahun belajar disana benar-benar “wajib”. Oleh karena itu hampir 100% penduduk Jepang tidak buta huruf. Peresentasi buta huruf (Buku Bahasa Jepang Sehari-hari, hlm 153) sebesar 0.7% saja. Delapanpuluh tujuh persen dari lulusan SMP melanjutkan ke SMA, persentase itu semakin meningkat tiap tahunnya, khususnya di wilayah perkotaan. Sebesar 30% dari SMA akan melanjutkan ke perguruan tinggi, sebelumnya mereka mengikuti ujian yang cukup sulit untuk memasuki dunia perkuliahan. Menyusul setelah Amerika Serikat, Jepang menduduki urutan kedua dalam banyaknya universitas. Sebanyak ...
0 Komentar
komentar dan kritik sangat diharapkan :D. Terimakasih!