Indonesia dimata Jepang

January 8, 2008 · Posted by Bayu Mukti Posted in berita  
Teman saya Chlement yang dulu pernah saya posting mengenai keberangkatannya ke negara sakura atau sering disebut jepang ini di postingan ” Semoga Sukses Teman “. Chlement ini berangkat ke jepang mendapatkan kesempatan pertukaran pelajar dan juga liburan ke jepang gratis selama 2 minggu. Ia menceritakan berbagai pengalaman indahnya. Wah asyik yah seandainya saya yang main-main ke jepang :asik::asik: pasti heboh deh. Sebenarnya kepulangannya sudah kurang lebih 1 mingguan ini. Setelah sampai ke kota madiun kota tercintaku ini si chlement langsung saja mengadakan syukuran atau makan-makan di rumahnya :asik::asik:. Oh ya ternyata setelah saya search di google, nama chlement terkenal juga loh karena telah membanggakan kota madiun dan juga negara indonesia ini. Coba lihat saja web-web berikut yang meliput kepulangan dan keberangkatan teman-teman di sekolahku ke luar negeri :
Mereka ini yang berangkat ke jepang dan amerika bukan dengan mudah lo meraihnya. Mereka harus mengikuti penyaringan atau seleksi selama 1 tahun lamanya. Mereka harus meyakinkan para pemberi beasiswa ke luar negeri itu, dengan kemampuan akademik dan juga kepribadian mereka. Nah sebenarnya bagaimana sih cerita Chlement di jepang ? Yuk kita simak cerita singkat saya dengan Chlement yang baru saja pulang dari jepang.
Saat kami 1 kelas diundang makan di rumah chlement sebagai syukuran karena dia telah pulang ke madiun dengan selamat tanpa kurang satu apapun, Ia bercerita banyak tentang perjalanannya ke jepang. Ia terkagum-kagum saat di jepang. Mulai dari kereta api yang menempuh jarak 200 km/ jam tanpa masinis. Lalu bagaimana orang jepang memakai peralatan canggih, beli minuman kaleng atau softdrink hanya tinggal masukin uang langsung keluar dari mesin tersebut. Selain itu disana umur 1-19 tahun diberikan jam malam yaitu boleh keluar hanya sampai jam 9 malam. Ga kayak di Indonesia yang boleh keluyuran sampe pagi. Makanya bertebaran cewek bispak yang masih umurnya belasan tahun.
Selain itu siswa di jepang yang bisa dikatakan orangnya kaya, ( bukan kayak negara indonesia yang miskin gaya orang kaya ) mereka ke sekolah dengan naik sepeda. Oh ya hampir lupa, Jepang itu ternyata menganggap indonesia adalah sebuah negara yang sangat-sangat tradisional sekali. Karena teman saya Chlement saat pertama kali sampai di sekolah jepang teman-temannya orang jepang mengajarinya dan kasih tahu tentang alat tulis seperti bolpoin, pensil, dll. Karena orang jepang itu mengira bahwa indonesia itu seperti yang disiarkan di televisi mereka ( Televisi mereka selalu menyiarkan acara tentang kebudayaan suku pedalaman di indonesia seperti dayak, toraja, dan lain-lain yang masih sangat primitif ). Mereka bahkan tidak begitu mengenal indonesia dan juga ibukota indonesia yaitu jakarta. Saat orang jepang ditawari oleh chlement untuk berlibur ke indonesia mereka tidak mau. Mereka maunya berlibur ke Pulau Bali, Karena mereka mengira bali bukan indonesia, bali mereka anggap adalah sebuah negara sendiri dan terlepas dari indonesia :haha::haha::haha:.
Apakah terkenalnya bali ini dikarenakan andil para pakar marketing di Bali ? Masalah Ping-pong para master balinya nanti saja, paket internet saya udah habis ;));))

0 Komentar